Selasa, 30 April 2013

TUGAS 4

 HOW TO DRIVE A CAR

Pada dasarnya mengendarai mobil dengan transmisi manual maupun mobil dengan transmisi otomatis (matic) tidak terlalu sulit. Untuk mengetahui cara – caranya, ayo kita lihat cara – cara berikut ini. Pertama kita harus mempelajari bagian – bagiannya mulai dari kontak tempat kunci, stir, kopling, gas, rem tangan, rem kaki, dan gigi. Bagian gigi terbagi menjadi gigi satu, gigi dua, gigi tiga, gigi empat, gigi lima, dan gigi mundur.


Pertama, Nyalakan mesin, putar ke kanan kunci kontak dan tahan sebentar  (tergantung jenis mobil, ada juga yang menggunakan tombol untuk menghidupkan mesin). Lakukan dengan rileks.





Kedua, Injak kopling sampai bawah. Kopling di injak dimaksudkan agar mesin tidak mati mendadak saat gigi dimasukkan. Gunakan kaki kiri untuk menekan kopling.



 Ketiga, Masukkan gigi satu. Caranya gerakkan gigi kearah  kanan atas. Kaki kanan stand by di gas.


Keempat, Perlahan lepas kopling, setelah ¾ lepas tekan gas perlahan, ingat  perlahan! jika kamu tekan gas keras mobil bisa terbang atau nabrak,  kopling yang tidak seimbang dengan gas akan membuat mesin mobil mati


 Kelima, Pandangan ke arah jalan, bukan malah melihat tangan atau kaki melakukan tugasnya. Mobil sudah jalan , tekan terus gas. Lanjutkan memasukkan gigi hingga kecepatan yang diinginkan.




Selamat Mencoba !!!!!!!! :)


Rabu, 24 April 2013

TUGAS 3

PENINGGALAN KOLONIALISME INGGRIS DI BENGKULU

Inggris tiba di Muara Sungai Bengkulu pada tanggal 24 Juni 1865. Setelah bernegosiasi dengan penguasa kerajaan lokal di Bengkulu pada saat itu, Inggris ( EIC ) diijinkan bermukim di daerah Muara Sungai Bengkulu. Inggris ( EIC ) sendiri menyebut wilayah Bengkulu dengan nama “Bencoolen”.



Pembangunan benteng Marlborough dilakukan tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal ( Inggris ) yang dijabat oleh Joseph Collet. Benteng Marlborough ini berdiri kokoh di tepian Samudra Hindia di atas bukit dengan ketinggian sekitar 8,5 meter di atas permukaan laut. Benteng ini mengahadap ke selatan dan memiliki luas sekitar 44.100 meter persegi. Lokasi benteng yang dikelilingi parit buatan ini seolah memunggungi Samudra Hindia.


Residen Inggris Thomas Parr memerintah di Bengkulu selama dua tahun, yaitu dari tahun 1805-1807, yang berakhir dengan membawa kematiannya secara tragis. Intervensi Thomas Parr terhadap kehidupan tradisional para kepala adat, terutama dalam hal peradilan pribumi, sering dilakukan tanpa meminta persetujuan dari para kepala adat. Thomas Parr dibunuh pada tanggal 27 Desember 1807 di kedimanannya di Mount Felix, yang berlokasi sekitar 3 Mil sepanjang garis pantai dari Fort Marlborough. Monumen Thomas Parr dibangun diatas tanah yang berlokasi tidak jauh dari pusat ibukota Bengkulu (sekitar 150 kaki) dari Fort Marlborough pada tanggal 7 Januari 1808.


Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu di tukar oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’. Dalam masa kekuasaannya Raffles tinggal di rumah ini yang selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas dalam pemerintahannya. Sekarang bangunan ini menjadi rumah kediaman Gubernur.


Twin House atau rumah kembar merupakan bangunan yang digunakan pendatang Inggris pada saat masa penjajahannya. Ada beberapa sumber yang mengatakan rumah ini dulunya pernah digunakan sebagai tempat pembantaian.


Kompleks Pemakaman Inggris terletak di Jl.Veteran Kelurahan Jitra. Pemakaman Kristen yang merupakan makam Inggris yang terbesar di Asia Tenggara. Komplek makam ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara karena ada sekitar 1.000 batu nisan yang berbentuk artistic monumental dalam berbagai ukuran yang terletak di lahan seluas 4,5 hektar dalam ukuran panjang 300 meter dan lebar 150 meter. Meski sekarang jumlah total daerah tersebut menyusut, yakni hanya tinggal 53 kuburan.